NGAWI – Sebanyak 155 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan satuan kerja Kementerian Agama Kabupaten Ngawi mengikuti kegiatan BINKARSITAL (Pembinaan Karier, Prestasi, dan Mental) yang diselenggarakan di Aula Al Falah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi. Selasa (17/6/2025)
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Madrasah, para Pengawas, serta seluruh pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi. Selain pembinaan, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan trofi dan piagam penghargaan bagi para finalis Lomba Penulisan Artikel tingkat MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Ngawi, serta penyerahan tali asih kepada dua orang Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAIS) yang memasuki masa purna tugas, yaitu Dra. Hj. Lailatul Khasanah dan Drs. H. Madi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, Moh. Ersat, dalam arahannya menekankan pentingnya budaya menulis ilmiah di kalangan guru. Menurutnya, melalui karya tulis, guru dapat menuangkan ide, pengalaman, dan strategi pengajaran yang efektif dan aplikatif sesuai bidang masing-masing.
“Para guru dapat menulis tentang bagaimana menyampaikan materi secara efektif kepada siswa. Jika dibutuhkan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi siap membantu mengoordinasikan karya-karya tersebut untuk dikumpulkan dan diterbitkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan seluruh ASN Kementerian Agama agar memahami dan mengimplementasikan isi dari PMA Nomor 33 Tahun 2024 yang mengatur tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan.
Sebagai ASN Kementerian Agama, pegawai juga dituntut untuk menjadikan ASTA CITA atau ASTA PROTAS sebagai pedoman kerja.
“Ada delapan program prioritas Kementerian Agama, di antaranya adalah peningkatan indeks kerukunan umat beragama serta mewujudkan pendidikan yang unggul dan berdaya saing,” terangnya.
Di akhir sambutannya, Moh. Ersat juga mengulas sejumlah kendala yang masih menjadi tantangan dalam pengembangan budaya literasi di lingkungan madrasah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan motivasi berkelanjutan agar para guru semakin terdorong mengembangkan potensi menulisnya.
(SN)