Kemenag Ngawi Raih Penghargaan Pengumpulan Zakat Terbanyak dari BAZNAS Jawa Timur
HARTO | 09 Oktober 2025 | Dibaca 223 kali | KEMENAG NGAWI

SURABAYA (8/10/2025) — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ngawi meraih penghargaan kategori Pengumpulan Terbanyak dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini diberikan dalam ajang Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Jawa Timur yang mengusung tema “Menguatkan BAZNAS dalam Mendukung Asta Cita”, bertempat di Ballroom Hotel Mercure Surabaya, Rabu (8/10).

Acara bergengsi ini dihadiri lebih dari 500 peserta, terdiri atas pimpinan BAZNAS kabupaten/kota se-Jawa Timur, pejabat daerah, dan tokoh masyarakat. Rakorda menjadi forum strategis untuk menyinergikan peran lembaga zakat dengan Asta Cita Nasional menuju Indonesia Emas 2045, yang meliputi pemberdayaan ekonomi umat, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan sosial.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Jawa Timur, KH. Ali Maschan Moesa, kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ngawi, Dr. KH. Moh. Ersat, M.HI.

Prestasi ini menjadi bukti transformasi luar biasa Kemenag Ngawi dalam pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Jika sebelumnya pengumpulan zakat hanya sekitar Rp5 juta per bulan, kini meningkat tajam menjadi Rp150 juta per bulan. Kenaikan signifikan ini didorong oleh berbagai inovasi, seperti kampanye digital, kolaborasi dengan madrasah dan KUA, serta peluncuran program “Zakat Pintar.”

 “Ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi mesin pemberdayaan umat. Dari Rp5 juta yang dulu hanya cukup untuk bantuan kecil, kini Rp150 juta kami salurkan untuk program Ngawi Cerdas, Ngawi Taqwa, Ngawi Makmur, Ngawi Sehat, dan Ngawi Peduli. Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi kerakyatan,” Kata Moh. Ersat.

Data BAZNAS Jatim dalam Rakorda mencatat total kontribusi zakat provinsi pada tahun 2024 mencapai Rp40,509 triliun, dengan proyeksi kenaikan 30% pada tahun 2025. Dalam konteks ini, Kemenag Ngawi menjadi contoh sukses sinergi antara instansi keagamaan dan lembaga zakat daerah.

Program unggulan seperti “Ngawi Cerdas” telah memberikan manfaat bagi ratusan siswa mustahik, termasuk penerima bantuan pendidikan di MTsN 3 Ngawi.

Rakorda juga menghadirkan sesi panel bertema digitalisasi ZISWAF dan kolaborasi lintas sektor, dengan narasumber Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Ia menegaskan bahwa BAZNAS dan Kemenag merupakan mitra strategis pemerintah daerah.

“Prestasi Ngawi sangat inspiratif. Ini membuktikan bahwa zakat bukan hanya ibadah, tetapi juga investasi sosial bagi kemajuan bangsa, selaras dengan Asta Cita dan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Emil Dardak.

Ke depan, Kemenag Ngawi menargetkan peningkatan pengumpulan zakat hingga Rp200 juta per bulan pada tahun 2026. Dr. Ersat menegaskan komitmen untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas agar penyaluran dana zakat semakin tepat sasaran.

Di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi, kisah sukses Kemenag Ngawi menjadi inspirasi bahwa solidaritas umat dapat mewujudkan kesejahteraan yang merata dan berkeadilan.

Sumber: BAZNAS Ngawi

BAGIKAN :



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin