NGAWI — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi menegaskan bahwa proses seleksi petugas haji tahun ini berlangsung transparan dan bebas intervensi. Seluruh nilai peserta bersumber dari sistem pusat dan tidak dapat diubah oleh pihak daerah. Demikian disampaikan Kepala Kankemenag Ngawi Moh. Ersat dalam pengarahanya diseleksi tahap 1 PPIH Arab Saudi & PPIH Kloter Kankementerian Haji dan Umroh Kab. Ngawi di Gedung DPRD Kab. Ngawi, Rabu (4/12/2025)

Pembukaan seleksi ini dihadiri Kakankemenhaj Masun Azali Amrullah dan pengawas Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Hikmatul Hilmiyah.

Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria objektif, seperti sertifikat pembimbing manasik, kualifikasi pendidikan, pengalaman bertugas pada haji, serta hasil tes teknis dan kompetensi pelayanan.

Kakankemenag juga menyampaikan pesan Menteri Agama agar seleksi ini dijadikan ikhtiar terbaik, mengingat tugas petugas haji adalah pelayanan mulia yang membutuhkan kesiapan teknis dan mental.

“Siapa pun yang lolos murni berdasarkan kemampuan masing-masing. Tidak ada campur tangan dari pihak kabupaten,” tegasnya.

Dengan prinsip ini, diharapkan petugas yang terpilih mampu memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Kabupaten Ngawi.

Pendaftar petugas haji tahap 1 untuk Kabupaten Ngawi pada tahun 1447 H dari total 46 pendaftar, 30 orang dinyatakan lolos verifikasi, sementara 16 orang lainnya gagal karena berbagai alasan seperti belum membuat akun atau melengkapi data.

Pendaftar lolos verifikasi 30 orang sedangkan posisi yang paling banyak diisi adalah akomodasi dengan 18 petugas. Dengan rincian Ketua kloter 2 orang, Bimbingan Ibadah 2 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 2 orang, Konsumsi 8 Orang, Akomodasi 18 orang serta transportasi 2 orang. (SN)