Artikel

Penguatan Moderasi Beragama ASN Kemenag Ngawi Oleh Stafsus Kemenag RI dan Kakanwil Kemenag Jatim

    Dibaca 459 kali

NGAWI ( Kepagawaian ) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten mengadakan kegiatan penguatan Moderasi Beragama bagi ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi. Sebagai Narasumber Abdur Rahman ( Staf Khusus Menteri Agama RI ) serta Husnul Maram (Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ). Hadir pada kesempatan itu Kakankemenag Ngawi Zaenal Arifin, Kasubbag TU Moh.Wahib, para Kasi dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf , Pengawas Madrasah, Kepala KUA, APPRI, Pokjaluh, Kepala Madrasah MIN, MTsN dan MAN di RM. Notosuman Jl. Raya Solo-Ngawi, Kamis (10/2)

Pada kesmpatan itu Gus Adung, panggilan akrab H. Abdur Rahman Staf Khusus Menteri Agama RI menjelaskan tentang 7 program prioritas Kementerian Agama yang harus didukung dan disukseskan oleh seluruh ASN Kemenag.

" Ada tujuh Program Prioritas Kementerian Agama, yaitu: Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Cyber Islamic University (Perguruan Tinggi Keagamaan), Kemandirian Pesantren, Religiosity Index dan Pencanangan Tahun Toleransi 2022. Dan, kita semua sebagai ASN harus turut serta mendukung dan mensukseskan seluruh program tersebut," tegas Gus Adung.

Lebih lanjut Gus Adung menegaskan bahwa setiap pribadi yang ada di masing-masing lembaga memiliki peran dan tugas sebagai seorang humas yang membawa nama baik dan citra lembaganya. " Setiap kita memiliki peran sebagai humas, yang bertugas memperbaiki citra dan nama baik lembaga, satker Kemenag," ujar Gus Adung.

Karenanya, ia meminta setiap Satuan kerja, Kantor Kemenag, Madrasah, dan KUA untuk menugaskan ASN yang muda sebagai humas dan bertugas setiap saat untuk memberitakan yang terbaik di tempat kerja masing-masing.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram saat memberikan materi PMB mengatakan, selain menjadi program prioritas Kementerian Agama, moderasi beragama ini menjadi modal yang sangat penting dalam kehidupan sosial yang multikultural.

“ Penguatan Moderasi Beragama (PMB) menjadi agenda yang terus dilakukan oleh Kementerian Agama pada seluruh jenjang dan lini yang ada. Tak hanya pada lembaga keagamaan, Penguatan Moderasi Agama di Jawa Timur juga digiatkan pada lembaga pendidikan agama dan umum, serta pada pondok pesantren, “ jelasnya.

Ia menyebut, moderasi beragama merupakan cara pandang dalam bersikap, berperilku, bertulis kata sesuai agamanya masing-masing secara moderat, tidak ekstren kekanan-kananan maupun kekiri-kirian. "Moderasi Beragama mencari titik temu antara kelompok yang sangat ekstrem dan kelompok yang sangat lunak itu. Keduanya dipertemukan di tengah sehingga mereka merasa bahwa agama itu sangat penting dan perlu," ujar Kakanwil.

Nabi Muhammad SAW, tegas Kakanwil menjadi panutan umat Islam dalam pelaksanaan moderasi beragama dan toleransi. Rosululloh telah mencontohkan praktek toleransi dengan sesama umat manusia yang berbeda, tanpa memandang perbedaan yang ada.

Sebagai leading sector dari seluruh kementerian, Kakanwil meminta ASN Kemenag Jawa Timur harus bisa menjadi cermin moderasi beragama  dalam bersikap dan bertindak melayani masyarakat. " Kita semuanya, seluruh ASN Kementerian Agama Jawa Timur harus bisa memberikan teladan, praktek nyata sikap moderasi beragama, terutama dalam pelayanan kita kepada masyarakat," Pungkasnya.

Sebelumnya Kakankemenag Ngawi Zaenal Arifin dalam sambutannya mengatakan agar peserta mengikuti materi secara seksama serta menyambut hangat kehadiran Abdur Rahman Staf Khusus Menteri Agama RI berserta Kakanwil serta siap mendukung penuh seluruh program dari Menteri agama RI.

Sementara itu Kasubag TU Moh. Wahib selaku ketua panitia melaporkan jumlah peserta  yang hadir terdiri dari para Kasi dan penyelenggara zakat wakaf, 19 Kepala KUA Kecamatan, 4 Kepala MAN, 13 Kepala MTsN, 14 Kepala MIN, serta pengurus Pokjawas, Pokjaluh dan APRI masing-masing 3 orang. Sehingga total peserta yang berkesampatan hadir dalam acara tersebut ada 70 orang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan pencegahan Covid-19. (Sakri Ngawi)